Senin, 28 November 2011

Bahaya minum teh – Teh panas dan Dingin (es teh) Picu Kkanker Tenggorokan



Seperti yang telah kita ketahui teh merupakan salah satu minuman favorit di Indonesia, hampir di seluruh wilayah Indonesia kisa bisa mendapatkan teh dengan mudah, baik yang sudah berupa minuman jadi atau yang masih dalam kemasan. Dengan harga yang bisa dijangkau oleh seluruh kalangan masyarakat dan cara penyajian yang sangat mudah maka tidak salah jika teh menjadi minuman yang digemari banyak orang.
Jika suhu udara sedang panas panasnya seperti musim kemarau di siang hari teh akan terasa nikmat jika disajikan dalam keadaan dingin dengan dicampuri dengan Es batu dan sebaliknya jika suhu udara terasa dingin teh akan terasa nikmat jika disajikan dalam keadaan hangat, bahkan ada juga yang suka meminum teh dalam keadaan yang lebih dari hangat atau panas. Nah bagi kamu yang suka meminum teh dalam keadaan panas sepertinya harus menghilangkan kebiasaan itu, karena menurut hasil riset terbaru oleh peneliti Iran menyebutkan bahwa meminum teh dalam keadaan panas dapat menyebabkan kanker tenggorokan.
Pada penelitian terdahulu, dalam British Medical Journal dikemukakan minuman panas berpotensi menimbulkan tumor. Meminum teh panas dengan temperatur di atas 70 derajat celcius sama dengan meningkatkan resiko kanker tenggorokan delapan kali lipat lebih besar jika dibandingkan Anda meminumnya dalam keadaan hangat, yaitu di bawah 65 derajat, demikian penjelasan peneliti seperti yang dilansir Reuters.
Bersama timnya, Reza Malekzadeh dari Tehran University meneliti kebiasaan minum 300 orang yang didiagnosa mengidap kanker tenggorokan, sementara 571 orang lainnya dalam keadaan sehat. Mereka semua berasal dari daerah yang sama, di provinsi Golestan, di Iran Utara.
Malekzadeh menjadikan daerah ini sebagai sampel penelitian karena Golestan merupakan salah satu daerah dengan tingkat kanker tenggorokan tertinggi di dunia. Namun sebaliknya tingkat kebiasaan merokok dan minum alkohol di daerah ini sangat rendah. Yang perlu diketahui, hampir semua penduduknya meminum teh hitam secara rutin, sebanyak satu liter setiap harinya.
Hasilnya, orang yang rutin meminum teh kurang dari dua menit setelah dituangkan, beresiko memicu berkembangnya kanker lebih cepat jika dibandingkan dengan mereka yang menunggu empat menit atau lebih. Tidak ada keterangan pasti seberapa panas suhu teh yang menyebabkan kanker, namun peneliti menyimpulkan luka akibat panas dari teh akan menyebabkan iritasi tenggorokan.
Dibandingkan dengan meminum teh hangat atau suam kuku pada temperatur 65 derajat Celsius atau kurang, meminum teh panas, antara 65 dan 68 derajat Celsius, berkaitan dengan dua kali resiko kanker tenggorokan, dan meminum teh yang sangat panas pada 70 derajat Celsius atau lebih berkaitan dengan peningkatan delapan kali lipat.
Dampak kanker tenggorokan cukup mengerikan. Tercatat setiap tahunnya lebih dari 500.000 orang di dunia meninggal akibat penyakit ini. Penyakit ini tumbuh subur terutama di daerah Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. Kanker ini termasuk mematikan, dengan rata-rata kesembuhan sekira 12 hingga 31 persen, itu pun membutuhkan waktu yang cukup lama, sekira 5 tahun.
“Hasil penelitian memperlihatkan peningkatan kuat resiko OSCC yang berhubungan dengan meminum teh panas atau sangat panas,”. Mereka menyarankan orang mesti menunggu beberapa menit sebelum meminum satu gelas teh yang baru diseduh dengan air mendidih.
Laporan itu juga memberi dukungan kepada pendapat bahwa cedera karena tersengat hawa panas mungkin menjadi penyebab kanker “epithelium”, kendati cara panas meningkatkan perkembangan tumor belum diketahui.
Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa mengkonsumsi minuman dalam keaadaan panas berbahaya bagi kesehatan Anda. Apalagi ditambah dengan makanan yang panas pula, seperti bakso dll. Lebih baik teh atau minuman lain diminum dalam keadaan hangat.
Selain tidak baik diminum dalam keadaan panas, dalam penelitian lain menunjukkan bahwa teh juga tidak baik diminum dalam keadaan dingin atau yang berupa es teh, minum es teh berpengaruh terhadap kesehatan ginjal.
Seperti dikutip dari laman Times of India, es teh mengandung konsentrasi oksalat tinggi , salah satu bahan kimia kunci yang memicu pembentukan batu ginjal. “Bagi mereka yang memiliki kecenderungan sakit batu ginjal, es teh jelas menjadi minuman terburuk,” kata Dr John Milner, asisten profesor Departemen Urologi, yang tergabung dalam penelitian.
Milner mengatakan, teh panas sebenarnya juga menyimpan efek buruk yang sama. Hanya, takaran penyajian teh panas biasanya lebih kecil. Logikanya, orang meminum teh panas tak akan sebanyak minum es teh. Jarang orang yang mengonsumsi teh panas saat haus. Berbeda dengan es teh, di mana banyak orang sanggup meminumnya lebih dari segelas saat haus dan udara panas.
Pria, wanita posmenopause dengan tingkat estrogen rendah, dan wanita yang pernah menjalani operasi pengangkatan indung telur paling rentan terpapar dampak buruk es teh. Oleh karenanya, Milner menyarankan, mengganti konsumsi minuman itu dengan air putih, atau mencampurnya dengan lemon. “Lemon kaya kandungan citrates, yang dapat menghambat pertumbuhan batu ginjal,” kata Milner.
Batu ginjal adalah kristal kecil yang terbentuk dari mineral dan garam yang biasanya ditemukan dalam air seni, ginjal atau saluran kemih. Mineral tak terpakai itu umumnya bisa keluar dari tubuh bersama urin, tapi dalam kondisi tertentu bisa mengendap dan membatu di dalam saluran kemih.
Peneliti juga mengungkap sejumlah makanan lain yang berpotensi menyimpan efek buruk. Mereka menyebut antara lain: bayam, cokelat, kacang-kacangan, garam, dan daging. Sebaiknya, konsumsi es teh dan makanan-makanan itu secara moderat demi kesehatan ginjal. Padukan pula dengan makanan tinggi kalsium yang dapat mereduksi oksalat. Dan, tentu saja perbanyak minum air putih.
Semoga informasi di atas bisa bermanfaat bagi kita semua, terutama untuk menjaga kesehatan tubuh kita, memang sih penyakit itu tidak akan hadir di tubuh manusia tanpa izin dari Tuhan, tapi sebagai manusia kita wajib berdoa dan berusaha agar terhindar dari penyakit.

Seperti yang telah kita ketahui teh merupakan salah satu minuman favorit di Indonesia, hampir di seluruh wilayah Indonesia kisa bisa mendapatkan teh dengan mudah, baik yang sudah berupa minuman jadi atau yang masih dalam kemasan. Dengan harga yang bisa dijangkau oleh seluruh kalangan masyarakat dan cara penyajian yang sangat mudah maka tidak salah jika teh menjadi minuman yang digemari banyak orang.
Jika suhu udara sedang panas panasnya seperti musim kemarau di siang hari teh akan terasa nikmat jika disajikan dalam keadaan dingin dengan dicampuri dengan Es batu dan sebaliknya jika suhu udara terasa dingin teh akan terasa nikmat jika disajikan dalam keadaan hangat, bahkan ada juga yang suka meminum teh dalam keadaan yang lebih dari hangat atau panas. Nah bagi kamu yang suka meminum teh dalam keadaan panas sepertinya harus menghilangkan kebiasaan itu, karena menurut hasil riset terbaru oleh peneliti Iran menyebutkan bahwa meminum teh dalam keadaan panas dapat menyebabkan kanker tenggorokan.
Pada penelitian terdahulu, dalam British Medical Journal dikemukakan minuman panas berpotensi menimbulkan tumor. Meminum teh panas dengan temperatur di atas 70 derajat celcius sama dengan meningkatkan resiko kanker tenggorokan delapan kali lipat lebih besar jika dibandingkan Anda meminumnya dalam keadaan hangat, yaitu di bawah 65 derajat, demikian penjelasan peneliti seperti yang dilansir Reuters.
Bersama timnya, Reza Malekzadeh dari Tehran University meneliti kebiasaan minum 300 orang yang didiagnosa mengidap kanker tenggorokan, sementara 571 orang lainnya dalam keadaan sehat. Mereka semua berasal dari daerah yang sama, di provinsi Golestan, di Iran Utara.
Malekzadeh menjadikan daerah ini sebagai sampel penelitian karena Golestan merupakan salah satu daerah dengan tingkat kanker tenggorokan tertinggi di dunia. Namun sebaliknya tingkat kebiasaan merokok dan minum alkohol di daerah ini sangat rendah. Yang perlu diketahui, hampir semua penduduknya meminum teh hitam secara rutin, sebanyak satu liter setiap harinya.
Hasilnya, orang yang rutin meminum teh kurang dari dua menit setelah dituangkan, beresiko memicu berkembangnya kanker lebih cepat jika dibandingkan dengan mereka yang menunggu empat menit atau lebih. Tidak ada keterangan pasti seberapa panas suhu teh yang menyebabkan kanker, namun peneliti menyimpulkan luka akibat panas dari teh akan menyebabkan iritasi tenggorokan.
Dibandingkan dengan meminum teh hangat atau suam kuku pada temperatur 65 derajat Celsius atau kurang, meminum teh panas, antara 65 dan 68 derajat Celsius, berkaitan dengan dua kali resiko kanker tenggorokan, dan meminum teh yang sangat panas pada 70 derajat Celsius atau lebih berkaitan dengan peningkatan delapan kali lipat.
Dampak kanker tenggorokan cukup mengerikan. Tercatat setiap tahunnya lebih dari 500.000 orang di dunia meninggal akibat penyakit ini. Penyakit ini tumbuh subur terutama di daerah Asia, Afrika, dan Amerika Selatan. Kanker ini termasuk mematikan, dengan rata-rata kesembuhan sekira 12 hingga 31 persen, itu pun membutuhkan waktu yang cukup lama, sekira 5 tahun.
“Hasil penelitian memperlihatkan peningkatan kuat resiko OSCC yang berhubungan dengan meminum teh panas atau sangat panas,”. Mereka menyarankan orang mesti menunggu beberapa menit sebelum meminum satu gelas teh yang baru diseduh dengan air mendidih.
Laporan itu juga memberi dukungan kepada pendapat bahwa cedera karena tersengat hawa panas mungkin menjadi penyebab kanker “epithelium”, kendati cara panas meningkatkan perkembangan tumor belum diketahui.
Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa mengkonsumsi minuman dalam keaadaan panas berbahaya bagi kesehatan Anda. Apalagi ditambah dengan makanan yang panas pula, seperti bakso dll. Lebih baik teh atau minuman lain diminum dalam keadaan hangat.
Selain tidak baik diminum dalam keadaan panas, dalam penelitian lain menunjukkan bahwa teh juga tidak baik diminum dalam keadaan dingin atau yang berupa es teh, minum es teh berpengaruh terhadap kesehatan ginjal.
Seperti dikutip dari laman Times of India, es teh mengandung konsentrasi oksalat tinggi , salah satu bahan kimia kunci yang memicu pembentukan batu ginjal. “Bagi mereka yang memiliki kecenderungan sakit batu ginjal, es teh jelas menjadi minuman terburuk,” kata Dr John Milner, asisten profesor Departemen Urologi, yang tergabung dalam penelitian.
Milner mengatakan, teh panas sebenarnya juga menyimpan efek buruk yang sama. Hanya, takaran penyajian teh panas biasanya lebih kecil. Logikanya, orang meminum teh panas tak akan sebanyak minum es teh. Jarang orang yang mengonsumsi teh panas saat haus. Berbeda dengan es teh, di mana banyak orang sanggup meminumnya lebih dari segelas saat haus dan udara panas.
Pria, wanita posmenopause dengan tingkat estrogen rendah, dan wanita yang pernah menjalani operasi pengangkatan indung telur paling rentan terpapar dampak buruk es teh. Oleh karenanya, Milner menyarankan, mengganti konsumsi minuman itu dengan air putih, atau mencampurnya dengan lemon. “Lemon kaya kandungan citrates, yang dapat menghambat pertumbuhan batu ginjal,” kata Milner.
Batu ginjal adalah kristal kecil yang terbentuk dari mineral dan garam yang biasanya ditemukan dalam air seni, ginjal atau saluran kemih. Mineral tak terpakai itu umumnya bisa keluar dari tubuh bersama urin, tapi dalam kondisi tertentu bisa mengendap dan membatu di dalam saluran kemih.
Peneliti juga mengungkap sejumlah makanan lain yang berpotensi menyimpan efek buruk. Mereka menyebut antara lain: bayam, cokelat, kacang-kacangan, garam, dan daging. Sebaiknya, konsumsi es teh dan makanan-makanan itu secara moderat demi kesehatan ginjal. Padukan pula dengan makanan tinggi kalsium yang dapat mereduksi oksalat. Dan, tentu saja perbanyak minum air putih.
Semoga informasi di atas bisa bermanfaat bagi kita semua, terutama untuk menjaga kesehatan tubuh kita, memang sih penyakit itu tidak akan hadir di tubuh manusia tanpa izin dari Tuhan, tapi sebagai manusia kita wajib berdoa dan berusaha agar terhindar dari penyakit.

Pisang, Manfaat di balik Manfaat




Manfaat lain dari pisang
1. Pisang bermanfaat untuk membantu diet karena mengandung banyak serat.
2. Kulit pisang dapat digunakan sebagai krim anti-nyamuk.
3. Pisang dapat membantu para perokok untuk menghilangkan pengaruh nikotin dan stres
4. Pisang dapat mengontrol temperatur badan, terutama pada ibu hamil.
5. Pisang dapat menetralkan keasaman lambung
6. Tanaman pisang secara genetis dapat menghasilkan vaksin yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk pertahanan anak dari serangan penyakit. Para peneliti sedang mencoba pisang sebagai antigen untuk coating virus Hepatitis B. Jika pembuatan vaksin hepatitis B ini berhasil, maka vaksin hepatitis akan sangat murah.

Film Spongebob Tidak Baik untuk Balita atau Anak Pra Sekolah




Sebagian besar pembaca pasti kenal dengan Film Spongebob, bagi kamu yang pernah menonton film itu pasti ikut tertawa menyaksikan adegan-adegan lucu dan konyol yang ditampilkan oleh Spongebob dan teman-temannya. Namun tahukah kamu bahwa menurut hasil studi Film spongebob tidak baik bagi balita atau bagi anak yang belum bersekolah.
Di bawah ini adalah penjelasan lengkap mengenai dampak buruk film spongebob bagi balita yang dirangkum dalam sebuah studi yang dipublikasikan jurnal Pediatrics, dilaporkan dari stasiun berita MSNBC melalui vivanews. Studi tersebut menunjukkan, rentang perhatian anak usia prasekolah pada hal lain jadi kacau setelah menyaksikan kartun Spongebob.
Hal yang sama tidak terjadi jika anak-anak tersebut menyaksikan kartun lain, yang lebih realistis. “Zaman sekarang, anak-anak mulai menonton televisi sejak usia empat bulan. Mereka akhirnya jadi terlalu banyak nonton televisi,” tulis Dr. Dimitri Christakis, yang mencatat hasil studi tersebut.
Walaupun Akademi Dokter Anak AS menganjutkan supaya anak di bawah usia dua tahun tidak menyaksikan televisi, masih banyak yang berpendapat bahwa menonton televisi diperbolehkan asalkan hanya di saluran pendidikan. Christakis, yang juga seorang dokter anak di Rumah Sakit Anak Seattle, mengungkapkan bahwa kualitas tontonan anak sama pentingnya dengan kuantitasnya.
“Kebanyakan orang tua sekarang terlalu mengkhawatirkan jam yang dihabiskan anak-anak mereka di depan televisi daripada apa mereka tonton. “Hal ini bukan tentang mematikan televisi, melainkan mengubah saluran,” kata Christakis.
Tiga Kelompok
Dalam studi tersebut, sekitar 60 anak usia 4 tahun dijadikan obyek penelitian dan dibagi ke dalam tiga kelompok sebelum diberi tes. Kelompok pertama menonton Spongebob selama sembilan menit, kelompok kedua menonton sebuah kartun yang lebih realistis tentang anak usia prasekolah, sementara kelompok ketiga menggambar selama sembilan menit.
Hasilnya, kelompok yang menonton Spongebob mendapat nilai paling rendah. Para peneliti berpendapat, otak anak prasekolah belum mampu mencerna segala fantasi dari kartun yang bertempo cepat itu, sehingga hal ini mengacaukan rentang perhatian mereka.
“Hal ini mengkonfirmasi fakta bahwa para orang tua sengaja membuat anak-anak mereka menyaksikan acara bertempo cepat supaya mereka tidak rewel. Yang terjadi adalah, mereka malah menjadi lebih rewel begitu televisi dimatikan,” kata Christakis.
Pihak Nickelodeon menyatakan bahwa Spongebob memang tidak ditujukan untuk anak usia prasekolah, melainkan untuk yang berumur mulai dari enam hingga sebelas tahun. Kartun yang ditujukan untuk anak usia prasekolah, misalnya, adalah Dora The Explorer.
“Mungkin langkah berikutnya yang bisa diambil adalah mencoba mengira-ngira selama apa efek negatif Spongebob bisa bertahan,” kata Rachel Barr, psikolog dari Georgetown University.
Melalui penelitian yang pernah dilakukannya, terungkap pula bahwa acara yang tidak ditujukan untuk anak prasekolah akan menimbulkan efek buruk jika ditonton oleh anak prasekolah.